Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan
Dosen
Ho Putra Setiawan, S.Pi, MT
Mata Kuliah
Penyuluhan Perikanan
Jilid 1
Penyuluhan Perikanan
Jilid 1
Politeknik
Negeri Pontianak
2014/2015
Nama :
Pierre Carldine
NIM :
3201409013
Kelas/Semester
: 1 (A)/ (1)
SILABUS
Materi pengajaran:
1. Pendahuluan
a.
Pengertian, ruang lingkup
penyuluhan perikanan
b.
Perbedaan penyuluhan,
penerangan dan Propaganda
2. Konsep Dasar Penyuluhan Perikanan
a.
Arti Penyuluhan Perikanan
b.
Tujuan Penyuluhan
Perikanan
c.
Tugas Penyuluhan Perikanan
d.
Fungsi Penyuluhan Perikanan
e.
Falsafah Penyuluhan
Perikanan
3. Proses Belajar Mengajar Dalam Penyuluhan
Perikanan
a.
Proses Belajar Mengajar
b.
Prinsip-prinsip Umum
Memilih Pengalaman Belajar
c.
Pokok-pokok Pendidikan
Penyuluhan Perikanan
d.
Efektifitas Pengalaman
Belajar
4. Organisasi Dan Perkembangan Penyuluhan Perikanan
a.
Organisasi Penyuluhan
Perikanan
b.
Tugas Pokok dan Fungsi
Penyuluhan Perikanan
c.
Perkembangan Penyuluhan
Perikanan di Indonesia
5. Proses Komunikasi Penyuluhan Perikanan
a.
Pengertian Komunikasi
b.
Tujuan Komunikasi
c.
Komponen-komponen
Komunikasi
d.
Faktor yang Mempengaruhi
Efektivitas Komunikasi
e.
Kegagalan Komunikasi
f.
Komunikasi Melalu
Pendekatan Persuasi
6. Proses Adopsi, Difusi Dan Inovasi Dalam
Penyuluhan Perikanan
a.
Pengertian Inovasi, Proses
Adopsi dan Difusi
b.
Tahapan-tahapan Adopsi
c.
Kecepatan Adopsi
d.
Proses Difusi Inovasi
7. Aktifitas Penyuluhan Perikanan
a.
Aktivitas Apa Yang Harus
Dilakukan
b.
Dimana Aktivitas Itu
Dilakukan
c.
Kapan Aktivitas Itu
Dilakukan
d.
Siapa Yang Melakukan
Aktivitas
e.
Bagaimana Aktivitas Itu
Dilakukan
8. Metode Dan Media Penyuluhan Perikanan
a.
Metode Penyuluhan
Perikanan
b.
Media Penyuluhan Perikanan
c.
Materi Penyuluhan
Perikanan
9. Perencanaan Dan Evaluasi Penyuluhan
|
Tujuan Pembelajaran
Agar mahasiswa
mampu menguasai metode penyuluhan perikanan dan dapat berkomunikasi
dengan baik dan
benar
A. Pengetahuan Dan Penyuluhan Perikanan
Secara Garis Besar pengetahuan dibagi dalam 3 (tiga) jenis yaitu : 1.
Ilmu, 2. Seni dan 3. Agama
Masing-masing jenis pengetahuan tersebut mempunyai landasan-landasan :
Ontologis (apa), epistomologis (bagaimana), dan aksiologis (untuk apa)
Penyuluhan Perikanan tergolong sebagai pengetahuan. Namun demikian, dari
ketiga jenis pengetahuan tersebut maka penyuluhan perikanan tergolong ilmu dan
seni. Untuk menjabarkan bahwa penyuluhan perikanan termasuk ilmu dan seni maka
perlu adanya penjelasan kriteria dari pengetahuan yang berupa ilmu, seni dan
agama.
Untuk memperoleh pengetahuan yang ilmiah maka dilakukan metode ilmiah
yaitu melalui pendekatan rasional dan pendekatan empiris.
Secara rasional maka ilmu menyusun pengetahuan secara konsisten dan
komulatif, sedangkan empiris ilmu memisahkan pengetahuan yang sesuai dengan
fakta atau tidak.
Penyuluhan perikanan merupakan pengetahuan dimana memperolehnya
didasarkan pada kedua pendekatan tersebut sehingga tergolong sebagai
pengetahuan yang ilmiah.
Penyuluhan perikanan sebagai pengetahuan yang ilmiah diperoleh dari satu
kerangka berpikir ilmiah yang dijabarkan dalam beberapa langkah yang
mencerminkan tahap-tahap kegiatan ilmiah, yaitu :
1. Perumusan masalah :
Didalamnya tercakup identifikasi faktor-faktor yang terkait dan batasan yang jelas dari obyek empiris
tentang penyuluhan perikanan
2. Penyusunan kerangka berpikir dan pengajuan hipotesis
Didalamnya tercakup argumentasi yang menjelaskan hubungan yang terdapat
antara berbagai faktor yang saling mengkait dan membentuk konstelasi
permasalahan, bertujuan untuk kebenaran.
3. Perumusan Hipotesis
Merupakan jawaban sementara atau dugaan jawaban pertanyaan yang diajukan
dimana materinya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang diajukan
4. Pengujian Hipotesis
Merupakan pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang
diajukan untuk memperhatikan ada tidaknya yang mendukung hipotesis tersebut
5. Penarikan Kesimpulan
Merupakan penilaian terhadap hipotesis yang diajukan. Hipotesis yg
diterima merupakan bagian dari pengetahuan ilmiah karena telah memenuhi
persyaratan keilmuan.
Berbeda dengan ilmu, maka seni berusaha mendiskripsikan sebuah gejala
dengan sepenuh maknanya, yang bermakna bagi pencipta dan mereka yang meresapi
lewat berbagai kemampuan manusia untuk menangkapnya (melalui pikiran, imajinasi
dan panca indra). Melalui seni, maka pencipta dan obyek yang diungkapkan mampu
berkomunikasi dengan manusia yang memungkinkan dan menangkap pesan yang dibawa
pencipta seni tersebut. Dalam kegiatan penyuluhan, maka penyampaian perlu
diikuti oleh unsur seni karena melalui seni akan lebih mempercepat perubahan
sikap dan perilaku dari sasaran penyuluh perikanan.
B. Ruang Lingkup Penyuluhan Perikanan
Penyuluhan perikanan merupakan salah satu cabang dari ilmu-ilmu sosial, yang mempelajari
cara-cara dan proses perubahan manusia dan masyarakat agar perubahan tersebut
sesuai dengan apa yang diharapkan, khususnya manusia atau masyarakat yang
mengusahakan perikanan.
Sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan,maka ilmu penyuluhan perikanan
merupakan ilmu terpakai (applied science) yang dijunjung oleh berbagai ilmu
antara lain : sosiologi, ilmu pendidikan,psikologi, manajemen, teknik perikanan,
ilmu komunikasi dan sebagainya sehingga ilmu penyuluhan perikanan ini tergolong
ilmu yang bersifat interdisipliner.
Berbagai ahli berpendapat bahwa penyuluhan perikanan merupakan jembatan antara para ahli peneliti
di satu pihak dan masyarakat petani di lain pihak. Hal ini disebabkan karena
sering terdapat jurang pemisah antara peneliti dan masyarakat.
Jurang tersebut antara lain disebabkan oleh teknologi yang selalu
berkembang dan sering pula bahasa yang dipergunakan para peneliti agak berbeda
dengan bahasa masyarakat.
C. Penyuluhan, Penerangan dan Propaganda
Diantara kegiatan penyuluhan, penerangan dan propaganda terdapat
beberapa persamaan dimana ketiga kegiatan tersebut didalamnya terdapat kegiatan menyampaikan
sesuatu hal kepada pihak lain agar hal tersebut dapat diterima dan dimengerti.
Selain itu, ketiga kegiatan tersebut kesemuanya melalui proses komunikasi yang
berupa fakta, pendapat, pengetahuan, peraturan dan lain-lain dari komunikator
kepada komunikan atau propaganda.
Apabila ditinjau dari tujuan yang diinginkan baik oleh pemberi informasi
maupun penerima informasi, terdapat perbedaan yang prinsip antara penyuluhan,
penerangan dan propaganda.
Penyuluhan : merupakan sistem pendidikan non formal dilaksanakan tanpa
unsur paksaan dan berusaha agar sasaran menjadi sadar dan yakin serta berusaha
untuk melaksanakan terhadap suatu yang dianjurkan.
Penerangan : merupakan suatu usaha pemberitahuan tentang sesuatu pada
sasaran baik perorangan, kelompok atau masyarakat dimana sasaran hanya perlu
mendengar dan memperhatikan terhadap suatu yang disampaikan dan tidak
diperlukan adanya kegiatan berupa tindakan, sehingga pesan yang disampaikan
agar sekedar diketahui dan disadari oleh sasaran.
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA
Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan
Dosen
Ho Putra Setiawan, S.Pi, MT
Mata Kuliah
Penyuluhan Perikanan
Jilid 2
Penyuluhan Perikanan
Jilid 2
Politeknik
Negeri Pontianak
2014/2015
Nama :
Pierre Carldine
NIM :
3201409013
Kelas/Semester
: 1 (A)/ (1)
A. Arti Penyuluhan Perikanan
Beberapa pendapat dari beberapa penulis tentang arti
penyuluhan, antara lain :
1. Kelsey & Hearne : mengemukakan bahwa kegiatan
penyuluhan adalah suatu sistem pendidikan diluar sekolah dimana orang dewasa
dan pemuda belajar sambil mengerjakan.tujuan pokoknya adalah pembangun
masyarakat ( extention work is an out school system of education in which adult
and young people learn by doing.its fundamental objective is the development of
the people).
2. JACK FERNER mengemukakan bahwa penyuluhan perikanan merupakan ilmu yang terpakai
yang secara khusus mempelajari teori, prosedur dan cara-cara yang dapat
digunakan untuk menyampaikan teknologi baru sebagai hasil penelitian dibidang
perikanan dan sosial kepada masyarakat petani melalui proses pendidikan
sehingga mereka mengerti, menerima dan menggunakannya untuk memecahkan
persoalan yang dihadapi.
3. Soekandar
Wiriatmadja (1973),bahwa penyuluhan
perikanan adalah pendidikan di luar sekolah untuk keluarga-keluarga petani di
pedesaan dimana mereka belajar sambil berbuat untuk menjadi ilmu, tahu dan bias
menyelesaikan sendiri yang dihadapinya secara baik, menguntungkan dan
memuaskan.
4. Tarya Johar s. & R. Suratno I (1978) mengemukakan penyuluhan perikanan merupakan usaha/kegiatan non formil
dalam menimbulkan perubahan perilaku dari sasaran sesuai dengan yang
dikehendaki.
5. Hasmosuwignyo & Attila Garnadi, memberikan
batasan penyuluhan di rumah, di tempat-tempat tertentu atau dimana saja mereka
dapat ditemui.
Dari pengertian penyuluhan perikanan tersebut tergantung di dalamnya
unsur-unsur :
1. Suatu sistem : yaitu sistem
pendidikan di luar sekolah ( informal)
2. Obyek Kegiatan : yaitu para petani dan keluarganya
3. Manfaat Kegiatan : untuk merubah perilaku dari petani dan keluarganya
agar mampu,sanggup dan berswadaya untuk meningkatkan kesejahteraan sendiri dan
masyarakat.
Tujuan penyuluhan perikanan :
Sebagai suatu sistem pendidikan maka penyuluhan perikanan mengajarkan
para petani dan keluarganya tentang apa yang di inginkan.
Pada dasarnya keinginan manusia dibagi menjadi empat (4) yaitu :
1. Keinginan untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru yang
menimbulkan kehendak untuk perubahan , keharuan dan pertualangan.
2. Keinginan untuk mendapatkan keamanan dan ketentraman sehingga terhindar
dari segala bahaya dan kekurangan (misalnya pangan, sandang dan papan) serta
melanjutkan pemuasan keinginan lainnya.
3. Keinginan untuk mendapat pengakuan yang pada dasarnya adalah meminta
pujian dan prestise serta persetujuan kelompoknya.
4. Keinginan untuk mendapatkan balasan yang pada dasarnya untuk meminta
kasih sayang dari teman-teman hidupnya, dari seluruh keluarganya dan keakraban
dari teman-teman.
Berdasarkan hasil yang diharapkan, maka tujuan penyuluhan perikanan
dibedakan menjadi :
a. Tujuan dasar (fundamental objective) merupakan tujuan akhir yang
menyangkut kehidupan masyarakat yaitu tercapainya masyarakat adil makmur yang merata material dan
spritual,
b. Tujuan umum (general objectives) yaitu tujuan yang sifatnya lebih
jelas dan spesifik misalnya membantu masyarakat desa memperbaiki kehidupan para
petani dan keluarganya.
c. Tujuan Kerja (woeking objectives) yaitu tujuan sifatnya lebih
jelas dan dipergunakan sebagai arah kegiatan usaha. Tujuan ini terdiri dari dua
arah : Pertama, tujuan dari pihak penyuluh misalnya mempengaruhi petani untuk
mengadopsi cara budidaya ikan nila yang baik. Kedua, tujuan kerja petani
misalnya peningkatan produksi usaha budidaya ikan.
Berdasarkan Sosio-ekonomi dibedakan :
1. Tujuan sosiologis, yaitu adanya perubahan yang memberikan hasil
sosiologis, misalnya adanya perubahan perilaku, keluarga tani yang dinamis,maju
dan masyarakat yang lebih besar kesadarannya.
2. Tujuan ekonomis, yaitu adanya tambahan pengetahuan, ketetrampilan dan
sikap sehingga produksi usahataninya dapat meningkat dan dapat lebih memuaskan.
Berdasarkan waktu untuk mencapainya, tujuan perikanan dibedakan :
a. Tujuan jangka panjang, yaitu yang karena sifatnya hanya akan tercapai
dalam jangka yang lama (25-30 tahun atau kurang) misalnya masyarakat petani
yang sejahtera material dan spiritual atau taraf hidup petani yang tebih
tinggi.
b. Tujuan jangka pendek (5-10 tahun atau kurang) merupakan tujuan yang
dapat dicapai dalam waktu dekat misalnya bertambahnya pengetahuan, ketrampilan
sehingga produksi usaha taninya meningkat.
Berdasarkan tingkatanya, penyuluhan dibedakan :
1. Better farming, yaitu peningkatan produksi usaha tani
2. Better business, yaitu peningkatan pendapatan tani.
3. Better living, yaitu peningkatan taraf kesejahteraan hidup khususnya
masyarakat petani.
Secara umum dapat ditarik suatu pengertian bahwa penyuluhan perikanan
bertujuan untuk membantu para petani dan keluarganya untuk mencapai tingkat
usaha petani yang lebih produktif dan efisien sehingga terjadi peningkatan
pendapatan dan taraf hidup petani khususnya masyarakat secara keseluruhan lebih
memuaskan.
Tugas Penyuluhan Perikanan
Penyuluhan perikanan bertugas menghubungkan antara lembaga-lembaga
penelitian sebagai sumber inovasi dengan para petani yang membutuhkan inovasi
tersebut.
Ditinjau dari segi sasaran/petani maka tugas penyuluhan perikanan adalah
berusaha agar petani lebih aktif dan dinamis serta berusaha untuk menciptakan
iklim agar inovasi yang disampaikan dapat dilaksanakan oleh sasaran tanpa
adanya unsur paksaan.
Fungsi Penyuluhan Perikanan
Sebagai suatu sistem pendidikan, penyuluhan perikanan berfungsi
menimbulkan perubahan perilaku sesuai dengan yang dikehendaki.
Adapun perubahan perilaku yang dikehendaki dalam penyuluhan perikanan
adalah :
a.
Perubahan sikap
mental : kecendrungan untuk bertindak lebih baik, misalnya tidak berprasangka
buruk terhadap hal-hal yang baru, mau bergotong royong untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapi secara bersama-sama dengan swadaya dan swadana.
b.
Perubahan
Pengetahuan : Dengan penyuluhan perikanan diharapkan masyarakat tani dapat
bertambah pengetahuannya baik dalam jenis maupun jumlahnya, sehingga dari
tambahan pengetahuan tersebut dapat meningkatkan usahatani, pendapatan dan
kesejahteraan.
c. Kecakapan bertambah : Disini dimaksudkan agar petani
sanggup mengorganisasikan pengetahuan yang diterimanya sehingga dapat memecahkan
masalah yang dihadapi.
d. Ketrampilan bertambah : Dengan bertambahnya
ketrampilan, para petani dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih efektif
dan efisien.
Falsafah Penyuluhan Perikanan
Aliran filsafah banyak sekali, namun secara garis besar dapat dibagi
menjadi tiga aliran yaitu : aliran idealis, aliran pragmatis, dan aliran
realitis.
Aliran Idialis : Kenyataan itu ada dalam fikiran. Manusia adalah
makhuk spritual yang erat hubungannya dengan Tuhan. Kebenaran adalah abadi
mutlak, ditemukannya dengan jalan tepat karena ilham-ilham. Pengaruh aliran ini
bagi pendidikan adalah bahwa realitas itu ada dalam pikiran. Menurut aliran
ini, penting sekali kedudukan guru yang bertanggungjawab dan mempunyai dedikasi
yang besar terhadap pekerjaan.
Aliran Pragmatis : Kenyataan itu ada dalam
pengalaman, dimana untuk masing-masing orang berbeda tergantung dari latar belakang
dan pengalamannya. Sesuatu yang dilihat tidaklah menurut wujudnya, tetapi
menurut keadaan kita sendiri.
Aliran Realisme : Kenyataan itu ada di
alam. Hukum alam merupakan hukum kenyataan. Kita harus ilmiah dan obyektif
serta harus bebas dari subyektifitas, prasangka dan takhayul. Kita hanya
memperdulikan fakta-fakta saja. Menurut aliran ini manusia itu adalah makhluk
hasil evolusi dan selalu berada dalam proses tersebut. Manusia itu makhluk
rasional, yang dapat berfikir dan berkomunikasi dan telah memperkembangkan
kesadaran dirinya.
Secara umum dapat dikemukakan bahwa falsafah yang perlu diperhatikan
dalam penyuluhan perikaanan adalah :
1. Bahwa keinginan, kemampuan dan kesanggupan untuk maju secara potensial
ada pada petani.
2. Bahwa petani tidak boleh bodoh, selalu mau belajar dan sanggup berkreasi.
3. Bahwa belajar dengan mengerjakan sendiri akan lebih efektif karena apa
yang dikerjakan/dialami sendiri akan berkesan.
4. Bahwa setiap keputusan dalam kegiatan usahatani sepenuhnya ada pada
petani
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA
Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan
Dosen
Ho Putra Setiawan, S.Pi, MT
Mata Kuliah
Penyuluhan Perikanan
Jilid 3
Penyuluhan Perikanan
Jilid 3
Politeknik
Negeri Pontianak
2014/2015
Nama :
Pierre Carldine
NIM :
3201409013
Kelas/Semester
: 1 (A)/ (1)
Proses
Belajar Mengajar Dalam PP
- Proses Belajar Mengajar
Proses belajar-mengajar
merupakan suatu proses perubahan yang relatif tetap dalam persediaan (refetoir)
tingkah laku yang terjadi akibat dari hasil pengalaman. Ini berarti hanya dapat
dikatakan terjadi proses belajar mengajar bila seseorang menunjukkan tingkahlaku
yang sama tidak sama sebelum dan seduh berlangsungnya proses belajar mengajar.
Dari proses belajar-mengajar
ini diperoleh suatu hasil belajar, dimana hasil ini akan efektif dan efesien
apabila dilaksanakan dengan sadar dan terorganisasi dengan baik serta
didasarkan pada tujuan pendidikan yang hendak di capai.
Secara
garis besar, tujuan pendidikan dapat dibadi atas :
1.
Cognitive
(pengetahuan) : Dalam hal ini pendidikan bertujuan untuk menambah pengetahuan
yang bersangkutan dengan otak.
Tahapan-tahapan
yang dilalui dalam proses ini adalah :
- Tahapan tahu (knowlwdge), dimana orang hanya sekedar tahu
- Tahapan Komprehensif (comprehensive), dimana pada tahapan ini sasaran telah mampu menjelaskan apa yang diketahui secara lisan
- Tahapan aplikasi (application), yaitu tahapan dimana orang telah dapat menggunakan pengetahuannya untuk memecahkan masalah yang dihadapinya, artinya sudah sanggup menggunakan ilmu-ilmu yang diperoleh untuk keperluannya.
- Tahapan analisa dan sintesa (analysis & synthesis), pada tahap ini yang bersangkutan telah sanggup mengorganisasikan ilmu yang satu dengan lainnya sehingga sanggup memecahkan masalah yang dihadapi.
- Tahapan evaluasi (evaluation), dimana pada tahapan ini dengan ilmu yang diterimanya sasaran telah sanggup mengadakan evaluasi sesuatu masalah, sehingga hasilnya lebih baik
2.
Efektif
Tujuan
ini menyangkut emosi, perasaan dan sikap mental. Tahapan yang terjadi pada
proses ini adalah :
- Tahapan menerima, dimana yang bersangkutan baru dapat menerima apa yang dikatakan oleh pengajar, tetapi belum memberikan reaksi apa-apa.
- Tahapan respon, dimana pada tahapan ini sasaran telah mampu memberikan respon. Jiwanya telah berpatisipasi dengan materi yang disampaikan.
- Tahapan menilai, dimana yang bersangkutan telah sanggup menilai materi yang disampaikan. Biasanya tahapan ini merupakan tahapan yang menentukan apakah sasaran akan menerima atau menolak pelajaran yang diterima.
- Tahapan organisasi, dimana pada tahap ini sasaran telah sanggup mengorganisasikan materi yang diterima untuk dilahirkan sebagai kesatuan sikap/perubahan sikap.
- Tahapan karakter, pada tahap ini yang bersangkutan sudah menjadikan ilmu sebagai bagian dari karakter. Hal-hal baru diintergrasikan dengan kepribadian.
3.
Psikomotor
Untuk
mencapai tujuan ini, maka ketrampilan dan kemampuan (skill) harus diberikan
melalui pengalaman belajar dengan mengerjakan sendiri. Setiap pelajar (sasaran)
harus mendapatkan pengalaman yang memberi kesempatan kepada mereka untuk
berlatih melakukan perilaku seperti yang dimaksudkan oleh pengajar.
Keberhasilan
proses belajar-mengajar akan lebih berhasil dengan memperhatikan faktor-faktor
penunjang antara lain :
- Metode mengajar (leaching method), yaitu suatu cara yang digunakan untuk mengorganisasikan orang-orang untuk keperluan pendidikan (metode perorangan, kelompok atau massal).
- Teknik mengajar (leaching technique), yaitu suatu cara yang digunakan untuk mempertemukan orang yang belajar dengan materi yang harus dipelajari,misalnya beruapa ceramah, kuliah, tugas membaca, demontrasi dan sebagainya
3.
Alat mengajar (leaching device), yaitu alat-alat penolong yang membantu
mempertinggi efektifitas dari teknik dan metode mengajar, tetapi alat-alat itu
sendiri tidak mengajar, hanya mempunyai arti apabila orang yang mengajar.
Termasuk alat mengajar adalah :
- Illustrasi, exs: slide, gambar-gambar, demontrasi hasil dan sebagainya.
- Extension device, yaitu alat mengajar untuk meluaskan jangkauan. Exs : radio, TV, media masa.
- Manipulative device, yaitu alat mengajar yang digunakan dalam latihan. Exs : traktor, alat pemberantas hama, mesin pakan.
B.
Prinsip-prinsip Umum
Memilih Pengalaman Belajar.
Dalam
memilih pengalaman belajar perlu diperhatikan beberapa prinsip antara lain :
- Untuk mencapai tujuan pendidikan, setiap pelajar mendapatkan pengalaman yang memberi kesempatan kepada mereka untuk berlatih melakukan perilaku seperti yang dimaksudkan (tujuan), misalnya kalau akan mengajar mengendarai traktor, maka pengajar harus diberi kesempatan mengendarai traktor tersebu.
- Orang yang belajar harus mendapatkan kesempatan yang berhubungan dengan isi atau materi yang sesuai dengan apa yang dimaksudkan dalam tujuan pendidikan, misalnya seseorang penyuluh mengadakan kegiatan penyuluhan tentang penyakit ikan, maka harus mengetahui tentang obat-obatan yang ada dipasaran.
- Pengalaman belajar harus memberikan kepuasan kepada sasaran, sehingga perilaku yang baru benar-benar memberikan kepuasan kepada yang bersangkutan, usahakan jangan sampai menimbulkan kegagalan.
- Pengalaman belajar harus sesuai dengan kemampuan yang belajar, misalnya kalau akan membagikan selebaran pada petani,isi selebaran tersebut harus sesuai dengan kemampuan membaca dan mengartikan selebaran itu.
- Untuk mencapai tujuan pendidikan banyak pengalaman belajar yang dapat digunakan, misalnya berupa ceramah, film, diskusi dll.
- Sesuatu pengalaman belajar biasanya dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan misalnya dengan ceramah bukan hanya pengetahuan berubah, tetapi juga sikap mental, minat dan lain-lain.
C.
Pokok-pokok Pendidikan
Penyuluhan Perikanan
Pokok-pokok
pendidikan yang perlu diperhatikan dalam memberikan penyuluhan perikanan antara
lain :
- Program pendidikan harus menarik dan menyangkut kepentingan sasaran/petani.
- Perkembangan pendidikan orang dewasa agak lambat pada umumnya daya tangkap inderanya sudah agak menurun
- Perlu diberikan pengertian tentang hubungan antara pelajran yang diberikan dan tujuannya
- Masyarakat tidak mau dibujuk sebelum mereka benar-benar meyakininya
- Keinginan masyarakat tidak sama tergantung tata nilai yang berlaku di daerah tersebut.
- Partisipasi didalam penyuluhan berbeda tergantung pada umur , pendidikan, pengetahuan, sikap, minat, kebutuhan, ekonomi, sosial dan kemampuan fisik,
- Partisipasi masyarakat dalam penyuluhan perikanan tergantung pada aktivitas sehari-hari.
- Kegiatan penyuluhan perikanan harus erat hubungannya dengan kebutuhan yang ada pada saat itu (mendesak)
- Pengetahuan yang diajarkan harus setaraf dengan pengertahuan sasaran/petani
- Isi pesan harus mencapai pikiran melalui perasaan yang diterima melalui indra
- Pelajaran harus sesuai dengan lingkungan fisik maupun lingkungan sosial sasaran
- Belajar meruapakan proses yang bertahap, sehingga pelajaran harus diberikan secara bertingkat.
- Antara teori dan praktek harus saling berkaitan. Biasanya petani tidak senang pada sesuatu yang teoritis, tetapi mereka lebih senang terhadap sesuatu yang bersifat praktis
D.
Efektifitas Pengalaman
Belajar
Tahapan-tahapan
yang perlu diambil oleh seorang pelajar/sasaran mendapat pengalaman belajar
secara efektif yaitu :
- Analisa terhadap tujuan serta susunan pengalaman belajar yang mungkin digunakan. Hal ini ditentukan oleh jenis bahan serta isinya, ditentukan pula oleh kegiatan pula oleh kegiatan yang ditunjukkan oleh sasaran.
- Meninjau kembali daftar pengalaman yang tepat antara lain :
a.
Apakah sasaran
dapat melakukannya
b.
Apakah
berhubungan dengan tujuan
c.
Apakah
kerumitannya sesuai dengan kemampuan sasaran
d.
Apakah
pengalaman belajar ini menyenangkan sasaran.
Untuk
memperoleh pengalaman belajar yang efektif, juga perlu diperhatikan situasi belajar.
Efektifitas dari situasi belajar ditentukan oleh 5 unsur pokok yaitu :
- Adanya pengajaran efektif
- Adanya kegiatan dan kebutuhan pelajar/sasaran untuk belajar
- Isi bahan pengajaran yang berguna bagi sasaran
- Adanya bahan perlengkapan yang cukup
- Lingkungan fisik yang memadai
- Dari uraian di atas diperoleh suatu pengertian bahwa proses belajar-mengajar dalam kegiatan penyuluhan perikanan dapat terjadi setiap waktu, dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mempertinggi efisiensinya proses belajar-mengajar ini harus dilaksanakan secara sengaja, dengan sadar dan terorganisasi dengan baik.
- Pada dasarnya usaha pendidikan ialah mengusahakan terciptanya suatu situasi yang memungkinkan berlangsungnya proses belar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar